Selasa, 12 Maret 2024

5 Contoh Puisi Pendek dari Berbagai Tema

5 Contoh Puisi Pendek

 dari Berbagai Tema 

Siapa sih yang tidak suka dengan puisi? Puisi menjadi salah satu jenis karya sastra yang cukup digemari banyak orang. Kata-kata yang indah dengan syair yang penuh makna. Kadang ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai baper (bawa perasaan).

Tapi tahukah kalian yang dimaksud puisi itu apa? Sebelum memulai membuat puisi, pembaca sebaiknya mengetahui pengertian puisi atau makna puisi terlebih dahulu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.

Nah, kali ini, aku bakal ngajak kamu untuk langsung berselancar dalam contoh-contoh puisi dari berbagai tema. Langsung aja yuk disimak!


1. Puisi tentang kematian meninggalkan orang tersayang

 Pantang

(oleh Raisya Nova Aurelia)

Serah aku

Pada petimu

Yang kumuh

Di isinya aku yang lugu


Di tiupnya angin

Yang melandasi

Dinginnya laut asin

Yang telah terkremasi


Bawa aku kembali

Aku tak mau disini

Dalam peti yang mati

Namun otakku masih berdiri


Dan jebak aku

Aku ingin hidup kembali

Dalam pelukmu

Sampai aku tak ingin pergi




2. Puisi tentang komunis dan koruptor pemerintah negara

Mati

(oleh Raisya Nova Aurelia)


Matilah jiwamu

Yang pura-pura tak tahu

Atas apa yang kau hendaki

Dan menghilang seolah tak tahu diri.


Kuasamu hilang

Terhabisi oleh waktu

Dan hatimu yang bimbang

Memakan banyak atma yang tersapu


Makanlah yang tlah kau ambil

Dari hati manusia tak berdosa

Di curinya dari tangan tak adil

Untuk negaramu yang akan hancur hina


Atma juang yang membara

Berjuang demi hidup yang abadi

Walau mereka tahu akan bagaimana

Walau mereka tahu apa yang akan terjadi.




3. Puisi tentang hewan buas yang di tangkap ilegal


Gagak

(oleh Raisya Nova Aurelia)

Matanya tajam

Kukunya runcing

Ia siap menerkam

Seekor anak kucing


Terbangnya cepat

Melewati hutan yang lebat

Sampai aku tak bisa melihat

Ekornya yang terikat


Ayahku menangkapnya

Aku menangis

Gagak itu sudah tak bernyawa

Di makannya kaki yang terkikis


Teman-temannya mencari

Bulu hitam lebat yang cantik

Seperti hilang di makan abhati

Sampai menjadi hewan yang antik




4. Puisi tentang orang tua melepas putrinya menikah


Abhati

(oleh Raisya Nova Aurelia)

Dahulu,

Sejak usiaku masih lima tahun

Ayah mengajariku

Bagaimana bersikap yang mencerminkan afsun


Ibu menuntunku

Untuk terus berjalan

Tanpa terjatuh

Di kapal kecil yang karam


Aku berada di dunia asmaraloka

Yang isinya hanya ada kasih orang tua

Yang selalu memberiku doa

Untuk menjadi atma yang penuh dama


Ayah mulai menangis

Aku bertanya "Ada apa?"

Matanya tertuju pada lelaki asing

Yang tenggelam dalam rupaku yang membuatnya dewana




5. Puisi tentang jangan menyia-nyiakan hidup

Hidup

(oleh Raisya Nova Aurelia)

Riang kelabu

tak tahu arah berlabuh

kemudian terjatuh

di atas kayu yang rapuh


Dan karena tinta hitamku padam

Portofolioku mulai geram

Hirap tak hidup lagi

Menyia-nyiakan banyak sepi


Beri kami uang

Untuk tetap bertahan

Walau hidup kami karam

Anak-anak kami masih punya harapan


Tuhanku, beri kami hidup

walau tak tenang

setidaknya udara masih terhirup

sampai kiamat datang




Wih, kamu abis baca kumpulan puisi dari Raisya nih! Gimana, mantap kan puisi-puisi dari berbagai tema yang tadi udah kamu baca? Semoga abis ini kamu makin suka puisi dan makin pengen nulis puisi buatan kamu sendiri, ya!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bicara Tubuh Puisi

  Bicara Tubuh Puisi Puisi menjadi salah satu karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena kata-katanya y...